LAUT KITA BUKAN TEMPAT SAMPAH

laut kita sumber potensi masa depan, Bukan TEMPAT SAMPAH...

Kamis, 29 Desember 2011

potensi laut indonesia

Apabila kita mengamati peta dunia, maka tampak jelas betapa pentingnya laut bagi planet bumi dan kehidupan umat manusia. secara global laut meliputi 2/3 dari seluruh permukaan bumi dan menyediakan sekitar 97% dari keseluruhan ruang kehidupan di bumi.
Seperti kita tahu Negara Indonesia memiliki luas laut 5,8 juta km2, yang menjadi negara terkaya akan SDA, tetapi ironisnya rakyat Indonesia belum mampu membuat negara ini kaya karna SDA yang telah tersedia, begitu banyak warga negara asing yang merenggut kekayaan SDA Republik Indonesia, dan menguasai sebagian wilayah seperti pertambangan minyak pertamina yang bukan lagi milik warga negara indonesia, contohnya : devisa Indonesia dari rumput laut pada tahun 2000 sebesar US$ 15JUTA, Sedangkan negara kepulauan Filipina yang jauh lebih kecil dari indonesia menghasilkan US$ 700 juta. ironisnya lagi filipina mendapatkan 65% bahan baku rumput laut tersebut dari Indonesia. keadaan yang ironis tersebut disebabkan belum terpadunya kawasan antara lokasi rumput laut dipanen dan di tempat-tempat pengolahan hasil panen rumput laut tersebut. juga penyediaan SDM yang menguasai bidang kelautan yang kurang.
di indonesia memiliki peran ekonomi sumber daya kelautan yang meliputi sektor :
*kegiatan perikanan
*kegiatan pariwisata bahari
*kegiatan pertambangan dan energi
*kegiatan perhubungan laut
*kegiatan industri maritim
*kegiatan bangunan kelautan
*dan sektor-sektor kegiatan lainnya(laut kita sumber potensi masa depan, bukan tempat sampah,aung shin sei, 27oktober2009)

kita sudah mengetahui bahwa lapisan laut mempunyai temperatur dan beberapa besaran fisika dan kimia yang berbeda-beda. salah satu lingkungan dalam air laut yang khas dalm hal fisika adalah ruang koridor atau jalur/kanal yang berupa air laut dengan sifat sangat lambat dalam merambatkan gelombang suara, yang dikenal dengan nama SOFAR(Sound Fixing And Ranging) channel/kanal SOFAR. di atas dan dibawah kanal SOFAR ini, gelombang suara merambat dengan kecepatan yang tinggi. suara merambat cepat pada lapisan yang bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi(laut kita sumber potensi masa depan, bukan tempat sampah,aung shin sei, 27oktober2009).

mudah-mudahan bermanfaat :')

asalmuasal tahun baru

Asal muasal tahun baruan
Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari.


Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.

Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6 hari kemudian.

Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember. Sampai tanggal 1-5 Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)

Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi, mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada saat ini.

Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.

Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka perayaannya dikenal dengan nama ’Hari Raya Penyunatan Yesus’ (The Circumcision Feast of Jesus)

Pandangan Islam terhadap Perayaan Tahun Baru’Ala kulli hal, yang ingin kita sampaikan disini adalah bahwa ’Perayaan Tahun Baru’ dan derivatnya bukanlah berasal dari Islam. Bahkan berasal dari praktek pagan Romawi yang dilanjutkan menjadi perayaan dalam Kristen. Dan mengikuti serta merayakan Tahun baru adalah suatu keharaman di dalam Islam.

Dari segi budaya dan gaya hidup, perayaan tahun baruan pada hakikatnya adalah senjata kaum kafir imperialis dalam menyerang kaum muslim untuk menyebarkan ideologi setan yang senantiasa mereka emban yaitu sekularisme dan pemikiran-pemikiran turunannya seperti pluralisme, hedonisme-permisivisme dan konsumerisme untuk merusak kaum muslim, sekaligus menjadi alat untuk mengeruk keuntungan besar bagi kaum kapitalis.

Serangan-serangan pemikiran yang dilakukan barat ini dimaksudkan sedikitnya pada 3 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran, perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada diri mereka, dan (3) menjadikan barat sebagai kiblat budaya kaum muslimin khususnya para pemuda.

Ketiga hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum muslimin sendiri. Tradisi barat merayakan tahun baru dengan berpesta pora, berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonisme-permisivisme dan konsumerisme.

Kaum muslim dibuat bersenang-senang agar mereka lupa terhadap penderitaan dan penyiksaan yang terjadi atas saudara-saudara mereka sesama muslim. Dan lewat tahun baruan ini pula disiarkan dan dipropagandakan secara intensif budaya barat yang harus diikuti seperti pesta kembang api, pesta minum minuman keras serta film-film barat bernuansa persuasif di televisi.

Semua hal tersebut dilakukan dengan bungkus yang cantik sehingga kaum muslimin kebanyakan pun tertipu dan tanpa sadar mengikuti budaya barat yang jauh dari ajaran Islam. Anggapan bahwa tahun baru adalah “hari raya baru” milik kaum muslim pun telah wajar dan membebek budaya barat pun dianggap lumrah.

Walhasil, kaum secara i’tiqadi dan secara logika seorang muslim tidak layak larut dan sibuk dalam perayaan haram tahun baruan yang menjadi sarana mengarahkan budaya kaum muslim untuk mengekor kepada barat dan juga membuat kaum muslimin melupakan masalah-masalah yang terjadi pada mereka.

Dan hal ini juga termasuk mengucapkan selamat Tahun Baru, menyibukkan diri dalam perayaan tahun baru, meniup terompet, dan hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan orang-orang kafir. Wallahua’lam
orang-orang yang menafkahkan hartany di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti(perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala disisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Q.S Al-Baqarah:262)

assalamu'alaikum

halo teman bloger, ini posting pertama saya

di blog ini nanti saya akan memberikan artikel-artikel yang menurut saya bermanfaat untuk di baca, bisa tentang Agama, Teknologi, dll